Selasa, 04 Desember 2012

Anak Indonesia yang Menjuarai Kompetisi IT Dunia


TAHUKAH KAMU anak Indonesia yang menjuarai kompetisi IT dunia dengan game edukasi buatannya sendiri?

Dialah Fahma Waluya Romansyah. Keluarga Romansyah yang tinggal di Kota Bandung, yang mempunyai putera dan puteri bernama Fahma Waluya Romansyah (13) dan Hania Pracika (9). Terlahir dari lingkungan keluarga yang menomorsatukan pendidikan, Fahma tumbuh menjadi anak yang mandiri dan penyayang. Kecerdasannya sudah nampak sejak ia berusia 3 tahun, dengan seringnya main game di komputer dan membuat aplikasi seru di word point yang diajarkan ayahnya.

Photo: TAHUKAH KAMU bocal asal Indonesia yang menjuarai kompetisi IT dunia dengan game edukasi buatannya sendiri?

Dialah Fahma Waluya Romansyah. Keluarga Romansyah yang tinggal di Kota Bandung, yang mempunyai putera dan puteri bernama Fahma Waluya Romansyah (13) dan Hania Pracika (9). Terlahir dari lingkungan keluarga yang menomorsatukan pendidikan, Fahma tumbuh menjadi anak yang mandiri dan penyayang. Kecerdasannya sudah nampak sejak ia berusia 3 tahun, dengan seringnya main game di komputer dan membuat aplikasi seru di word point yang diajarkan ayahnya.

Awal mula tercetusnya ide untuk membuat games edukasi, ketika adiknya, Hania berusia 3 tahun mempunyai kebiasaan sama dengan Fahma yaitu main game tetapi di handphone milik ibunya. melihat hal itu Fahma gelisah takut adiknya lupa dan malas belajar, akhirnya mencoba membuatkan game untuk adiknya dengan aplikasi word point dan penambahan animasi lainnya dengan mengusung game edukasi yang ada angka dan hurufnya, agar adiknya pandai membaca.

Setelah sukses dengan satu game, Fahma semakin tertantang membuat aplikasi game lainnya yang lebih meningkat, semua terinspirasi dari pelajaran-pelajaran Hania disekolahnya, ayahnya pun mendukung dengan membeli proyek game puteranya ini walau hanya dengan traktiran pizza, tapi merasa ter apresiasi.

Semakin lama, bakat Fahma tak hanya ada pada pembuatan game, soal robotic dan main gitar pun dikuasainya, sampai pada pertandingan robotic pernah menjuarainya di Kota Bandung. Untuk main gitar, Fahma suka menyelipkan permainannya pada aplikasi game yang dibuatnya.

Ayah Fahma yang bekerja sebagai dosen di ITB sangat mudah mengakses kegiatan masalah IT dan info perlombaan yang menyangkut hal ini, sampai Fahma dan Hania diikutsertakan dalam ajang lomba INAICTA 2010 dan APICTA berhasil menyabet juara I dan aplikasi game yang bernama BAHANA (Belajar huruf, angka dan warna) dipajang pada OVI Store dan memperoleh predikat Youngest Ovi Developer dari Nokia Finlandia.

Prestasinya yang luar biasa ini membawa niat Fahma mewujudkan untuk mendirikan sekolah komputer di daerah Cigadung Bandung dengan nama SKACI (Sekolah Komputer Aku Cinta Indonesia) Pelajarannya macam-macam ada pelajaran komputer, gambar, presentasi, animasi, multimedia dan lain-lain yang jelas bikin semua anak jago komputer, bahkan ada beasiswanya bagi anak-anak yang kurang mampu.

Wah kecil-kecil sudah bisa membuat prestasi yang mengharumkan nama bangsa Indonesia ya. Bagaimana dengan kalian, Friends? Ayo kita buktikan bahwa kita juga dapat menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh Indonesia nanti. :)

Awal mula tercetusnya ide untuk membuat games edukasi, ketika adiknya, Hania berusia 3 tahun mempunyai kebiasaan sama dengan Fahma yaitu main game tetapi di handphone milik ibunya. melihat hal itu Fahma gelisah takut adiknya lupa dan malas belajar, akhirnya mencoba membuatkan game untuk adiknya dengan aplikasi word point dan penambahan animasi lainnya dengan mengusung game edukasi yang ada angka dan hurufnya, agar adiknya pandai membaca.

Setelah sukses dengan satu game, Fahma semakin tertantang membuat aplikasi game lainnya yang lebih meningkat, semua terinspirasi dari pelajaran-pelajaran Hania disekolahnya, ayahnya pun mendukung dengan membeli proyek game puteranya ini walau hanya dengan traktiran pizza, tapi merasa ter apresiasi.

Semakin lama, bakat Fahma tak hanya ada pada pembuatan game, soal robotic dan main gitar pun dikuasainya, sampai pada pertandingan robotic pernah menjuarainya di Kota Bandung. Untuk main gitar, Fahma suka menyelipkan permainannya pada aplikasi game yang dibuatnya.

Ayah Fahma yang bekerja sebagai dosen di ITB sangat mudah mengakses kegiatan masalah IT dan info perlombaan yang menyangkut hal ini, sampai Fahma dan Hania diikutsertakan dalam ajang lomba INAICTA 2010 dan APICTA berhasil menyabet juara I dan aplikasi game yang bernama BAHANA (Belajar huruf, angka dan warna) dipajang pada OVI Store dan memperoleh predikat Youngest Ovi Developer dari Nokia Finlandia.

Prestasinya yang luar biasa ini membawa niat Fahma mewujudkan untuk mendirikan sekolah komputer di daerah Cigadung Bandung dengan nama SKACI (Sekolah Komputer Aku Cinta Indonesia) Pelajarannya macam-macam ada pelajaran komputer, gambar, presentasi, animasi, multimedia dan lain-lain yang jelas bikin semua anak jago komputer, bahkan ada beasiswanya bagi anak-anak yang kurang mampu.

Wah kecil-kecil sudah bisa membuat prestasi yang mengharumkan nama bangsa Indonesia ya. Bagaimana dengan kalian, Friends? Ayo kita buktikan bahwa kita juga dapat menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh Indonesia nanti. :)

0 comments:

Posting Komentar