Sabtu, 24 November 2012

Ojek Termahal di Indonesia



TAHUKAH KAMU Ojek Termahal di Indonesia?
Sangat disayangkan jika tidak banyak orang yang mengetahui kabar tentang para tukang ojek Desa Sabbang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Tarif ojek di daerah Luwu ini harganya selangit, sekitar 600.000 sampai 700.000 sekali perjalanan. Sungguh harga yang sangat fantastis untuk tarif ojek. Harga ini bisa terbilang harga ojek termahal di Indonesia! Apa yang menjadi alasan harga ojek motor ini begitu mahal? Ini sedikit kutipan dari Kompas.com

“Medan yang dilalui tidak hanya menajaki gunung dan melewati beberapa anak sungai, tetapi sebagian jalan juga dipenuhi kubangan lumpur yang terkadang mengharuskan pengendara dan penumpang, saling bantu untuk mendorong motor dari jebakan lumpur. “Paling cepat kami tiba di Perkampungan Seko, itu 8 jam dari pangkalan ojek Sabbang, namun tidak jarang kami harus menginap di tengah perjalanan kalo turun hujan,” ungkap Melki, salah seorang staf Pemda Luwu Utara, yang sering ditugaskan ke daerah Seko, Rabu (19/6/2012) kemarin.

Saya menganggap hal ini unik. Sebab masih ada di Indonesia daerah yang seperti ini, langka. Akan tetapi, haruskah hal ini dibiarkan? Tentunya tidak. Pemerintah harus punya rencana membangun jalur transfortasi darat (jalan) yang lebih baik dan tentunya lebih aman.


Realita ojek mahal di Indonesia itu mencerminkan pemerintah benar-benar tidak begitu peduli pada kondisi masyarakat. Di indonesia memang sudah banyak kota-kota yang berdiri dengan perkasa dari berbagai pembangunan gedung dan jalur transfortasi yang nyaman. Namun, Indonesia ternyata masih banyak juga daerah-daerah yang terpencil yang kondisinya masih sangat menghawatirkan.

Tidakkah terbayang masyarakat harus mengeluarkan kocek yang begitu besar untuk menempuh sebuah perjalanan yang rentan dengan resiko keselamatan para penumpangnya termasuk ojeknya sendiri. Pengakuan ojeknya bahwa penampung harus mempersiapkan stamina yang kuat, itu kan pertanda bahwa perjalanan itu akan beresiko. Belum lagi jika cuaca tidak mendukung, turun hujan, pengojek dan penumpangnya harus menginap di perjalanan. Sangat miris sekali.

Ojek memang bukan satu-satunya alat transportasi di perkampungan Seko tersebut. Sebab pemerintah memang sudah membangun bandara perintis yang berada di pusat Kecamatan Seko. Akan tetapi, ketidak disiplinan pesawat yang mampu mengangkut penumpang sebanyak 24 orang yang beroperasi dalam waktu sepekan sekali, itu tidak menjadi pilihan alat transportasi. Belum lagi harus membeli tiketnya dari jauh-jauh hari.

Hal itu tidak akan jadi solusi yang efektif, kadang perjalanan yang sangat penting tidak bisa ditunda masyarakat sekedar untuk menunggu transfortasi udara, yang belum jelas kebagian bangku atau tidaknya.

Satu-satunya solusi yang tepat adalah memperbaiki jalan yang menghubungkan daerah tersebut. membuatnya lebih aman dan nyaman. Memang banyak sekali hal-hal yang harus dibereskan pemerintah. Namun, orang-orang pemerintah tidak sedikit, termasuk yang tersebar di setiap daerah-daerah yang berada di Indonesia. Jangan hanya mau gajinya saja besar. Sedangkan daerah-daerah yang terpencil tidak begitu diperhatikan! 

0 comments:

Posting Komentar