Sabtu, 24 November 2012

Tradisi Unik Adu Betis




TAHUKAH KAMU TRADISI ADU BETIS?
anda yang merasa betisnya kuat, sepertinya harus mengikuti tradisi unik yang satu ini. Ya tradisi adu betis yang dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Paroto, Desa Samaelo, Bone. Kesannya memang tradisi yang sedikit ?aneh?, kok betis diadu?. Namun bagi masyrakat dusun itu, tradisi ini yang dinamakan Mallanca ini sudah dilakukan sejak beratus-ratus tahun lalu, jadi bukanlah hal yang baru dan mereka masih tetap melakukannya sampai sekarang ini.

Tradisi ini biasa dilakukan setiap mereka selesai memanen padi. Sebelum permainan ini dimulai, kaum ibu terlebih dahulu menyajikan makaan yang dibawa dari tumah untuk disantap bersama-sama oleh para peserta Mallanca dan penonton.

Setelah menyantap bersama barulah tradisi ini digelar. Para peserta maju untuk menunjukkan kekuatan betisnya. Aturan permainan adalah sekali putaran diikuti empat orang dengan dua orang lawan dua. Dua orang yang memasang kaki dan dua orang lainnya yang melakukan sepakan. Sepakan pada betis ini dilakukan hingga tiga kali secara bergantian.

Aturan permainan tersebut adalah dalam sekali putaran diikuti empat orang yang masing-masing dua lawan dua. Dua orang yang memasang kaki dan dua orang lainnya yang melakukan sepakan. Sepakan pada betis ini dilakukan hingga tiga kali secara bergantian. Tak pelak, banyak dari peserta pun harus meringis kesakitan betisnya merah-merah.

Namun namanya tradisi turun temurun, ajang ini dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi warga kampung sekalian mengindari ras permusuhan. Maka tak jarang walau para peserta betisnya merah-merah lantaran disepak, tak ada rasa dendam di antara mereka. Permainan ini menjadi pertunjukan tersendiri yang cukup disenangi bukan hanya kaum tua, tetapi juga menarik perhatian anak-anak dan kaum hawa.

0 comments:

Posting Komentar